Ini tulisan masih tentang dharmapala (dpl). Semalam aku berkunjung ke rumah (baca:basecamp) kami di bagian samping komplek kampus pusat uty, dari sini aku mendapatkan bahan tulisan.
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dalam Musyawarah Besar |
Pertemuan malam ini di koordinatori kasbi atas inisiatif anggota baru yang kami sebut anggota muda. Awalnya pertemuan ini membahas tentang AD/ART organisasi Dharmapala yang digunakan saat ini. Di dalamanya terdapat sepotong sejarah secara garis besar. Kita ketahui bersama, tentunya setiap organisasi memiliki landasan dalam menjalankan kegiatan. Nah AD/ART inilah yang menjadi acuan kami dalam menjalankan dan berusaha mengembangkan dharmapala.
Malam ini aku kembali bicara dalam sebuah forum kekeluargaan, hal yang sudah lama aku rindu. SEJARAH adalah sebuah cerita masa lalu. Setahuku, setiap momen pertemuan anggota yang telah lama meninggalkan organisasi dengan anggota aktif yang ada tak pernah lepas dari sejarah (cerita masa lalu). Menurutku sejarah ada di karenakan eksistensi masa/waktu dan perubahan yang mengikutinya. Dan setiap mahluk atau sekelompok mahluk adalah bagian didalamnya. Satu detik yang baru saja kita lewati dan perubahan yang mengikuti adalah sejarah. Dharmapala, tentu juga memiliki sejarah sejak sebelum berdiri tegak sebagai sebuah organisasi dan kini telah berusia 15 tahun. Tentu didalamnya telah banyak sejarah, entah tercatat dalam sebuah catatan fisik atau tidak.
Bicara sejarah maka kita akan banyak menyinggung tentang fakta dan sudut pandang para pelaku. Gambarannya begini, bisa saja sebuah peristiwa (sejarah) memiliki dua versi atau lebih. Karena dalam peristiwa itu ada beberapa pelaku/saksi. Mereka masing-masing menggunakan sudut pandang berbeda.
Saat ini kami tidak mencoba untuk menyamakan, tapi kami berusaha mengumpulkan. mengumpulkan potongan-potongan yang kini mulai hilang. Memang 1999 hingga 2015 bukan waktu yang singkat. Berbagai perubahan dari dalam tubuh organisasi sendiri, dari lembaga yang menaungi maupun lingkungan luar sudah sangat jauh. Tapi sejarah selalu dibutuhkan untuk menatap masa depan. Sejarah sangat berkaitan dengan cita-cita dan tujuan dharmapala.
Yang menjadi pertanyaan besarku adalah, sebenarnya apa yang mendasari mereka mendirikan dharmapala?
Pada tahun 2010, kami sempat mendapatkan momen untuk mengumpulkan puing itu. Tapi pada akhirnya aku harus berurusan dengan kondisiku. Ketika itu aku dan yang lainya (anggota aktif) sempat dekat dengan beberapa sumber sejarah berdirinya dharmapala. Kami mulai mengorek beberapa hal berkaitan sejarah, dan kami juga mendapati beberapa versi. Kami juga mempertanyakan dokumen-dokumen penting diawal berdirinya organisasi.
Yang menjadi sumber utama saat itu dan syukurnya sampai saat ini kami tetap menjaga komunikasi adalah Mbak Mini dan Bang Wedhus. Dan hubungan dengan mereka semakin erat. Hal ini memunculkan asa untuk kami terus menggali bagian-bagian sejarah yang terkubur waktu. Namun, selalu banyak alasan yang membuat kami terutama aku sampai saat ini belum menyelesaikan tujuan. Aku berharap bahwa suatu saat nanti, semoga secepatnya dihasilkan sebuah exemplar buku tentang dharmapala.
Nantinya dari buku itulah setiap calon anggota bisa berkomunikasi dengan masa lalu dharmapala. Dari sana juga diharapkan dharmapala mampu berkembang seiring perkembangan lingkungan. Buku inilah yang nantinya menjadi simbol eksistensi dharmapala, sebagai organisasi, aktivitas kepecinta alaman. Syukur-syukur dapat memberikan manfaat bagi orang banyak, bukan hanya untuk intern dharmapala. Dan sampai saat ini keinginan itu belum memiliki konsep, kerangka maupun arah.
Tapi malam ini, dari keresahan anggota, terutama anggota yang baru bergabung mampu memercikkan semangatku lagi. Dan tulisan-tulisan inilah yang akan menjadi awalnya. Aku berharap dari tulisan-tulisan ini nantinya akan memberi semangat kepada anggota lainya juga terutama para perintis untuk berkontribusi.
Untuk Dharmapala yang tetap jaya...
Dharmapala yang hidup dengan segala keterbatasannya..
Jadi, saudara-saudaraku mari kita eratkan kekeluargaan kita, dimanapun kita berada.
Salam Rimba...